top of page

Search Results

41 item ditemukan untuk ""

  • Prevent the Burn Out : The Art of Slow Productivity

    Halo Teman-teman Mestakula. Dalam dunia yang terus bergerak cepat, kita sering kali terjebak dalam perangkap produktivitas tinggi yang justru menguras energi dan semangat kita. Namun, ada pendekatan yang lebih bijaksana dan berkelanjutan untuk mencapai lebih banyak dalam hidup, yaitu dengan mempraktikkan seni slow productivity. Konten Read kali ini akan mengulas bagaimana melakukan lebih banyak dengan memulai dengan melakukan lebih sedikit melalui konsep slow productivity untuk mencegah potensi kamu menjadi burnout. Memahami Slow Productivity Slow productivity adalah pendekatan yang menekankan kualitas daripada kuantitas. Daripada mencoba menyelesaikan sebanyak mungkin tugas dalam waktu singkat, slow productivity mendorong kita untuk fokus pada apa yang benar-benar penting dan melakukannya dengan penuh perhatian dan kesadaran. Kualitas Mengalahkan Kuantitas : Fokus pada melakukan sedikit tugas dengan kualitas tinggi daripada banyak tugas dengan hasil yang biasa-biasa saja. Keberlanjutan : Slow productivity lebih berkelanjutan dalam jangka panjang karena mengurangi risiko kelelahan dan burnout. Menetapkan Prioritas yang Jelas Untuk menerapkan slow productivity, penting untuk menetapkan prioritas yang jelas. Ini dilakukan dengan cara mengidentifikasi tugas-tugas yang paling penting dan berdampak besar dalam hidup dan pekerjaan kita. Daftar Prioritas : Buat daftar tugas yang harus diselesaikan berdasarkan tingkat kepentingannya. Eliminasi yang Tidak Perlu : Singkirkan tugas-tugas yang tidak mendesak atau tidak penting untuk mengurangi beban kerja. Melakukan Satu Tugas pada Satu Waktu Multitasking sering kali dianggap sebagai cara untuk menyelesaikan lebih banyak dalam waktu singkat. Namun, penelitian menunjukkan bahwa multitasking bisa mengurangi produktivitas dan meningkatkan stres. Fokus Tunggal : Fokus pada satu tugas pada satu waktu untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi kerja. Teknik Pomodoro : Gunakan teknik Pomodoro dengan bekerja selama 25 menit dan beristirahat selama 5 menit untuk menjaga konsentrasi dan energi. Memberikan Ruang untuk Istirahat dan Pemulihan Istirahat adalah bagian penting dari slow productivity. Memberikan waktu bagi tubuh dan pikiran untuk beristirahat membantu meningkatkan kreativitas dan efisiensi. Jeda Rutin : Jadwalkan jeda singkat secara teratur sepanjang hari untuk beristirahat dan berelaksasi. Melakukan yoga nidra (kasih tombol klik ke link video yoga nidra) di sela-sela kesibukan dapat membantu kamu untuk segar kembali melanjutkan hari. Waktu untuk Diri Sendiri : Luangkan waktu setiap hari untuk melakukan aktivitas yang menyenangkan dan menenangkan, seperti berjalan kaki, membaca, atau meditasi. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Mendukung Lingkungan kerja yang mendukung dapat membantu kita menjadi lebih produktif dengan cara yang tepat dan berkelanjutan. Area Kerja yang Tertata : Jaga area kerja tetap rapi dan terorganisir untuk mengurangi gangguan dan meningkatkan fokus. Alat yang Tepat : Gunakan alat dan teknologi yang membantu mengelola tugas dan waktu dengan lebih efisien. Podomoro timer bisa membantu kamu untuk fokus bekerja dan beristirahat sesuai waktu yang telah ditetapkan. Mengembangkan Kebiasaan Mindfulness Mindfulness adalah praktik kesadaran penuh yang membantu kita hadir di momen saat ini. Ini adalah kunci dari slow productivity karena memungkinkan kita untuk bekerja dengan perhatian penuh dan kesadaran. Meditasi Harian : Luangkan waktu setiap hari untuk meditasi mindfulness untuk meningkatkan kesadaran dan ketenangan pikiran. Fokus pada Momen : Latih diri untuk fokus pada tugas yang sedang dikerjakan dan nikmati prosesnya. Menghargai Proses, Bukan Hanya Hasil Slow productivity mengajarkan kita untuk menghargai proses kerja, bukan hanya hasil akhirnya. Ini membantu kita menemukan kepuasan dan kebahagiaan dalam setiap langkah yang kita ambil. Refleksi Harian : Luangkan waktu setiap hari untuk merefleksikan apa yang telah dicapai dan bagaimana prosesnya. Rayakan Perkembanganmu : Rayakan setiap kemajuan kecil dan berikan penghargaan kepada diri sendiri atas usaha yang telah dilakukan. Menetapkan Batasan yang Sehat Menetapkan batasan yang sehat adalah penting untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Batasan Waktu Kerja : Tetapkan batasan waktu kerja yang jelas dan patuhi jadwal tersebut untuk menghindari bekerja berlebihan. Prioritaskan Keseimbangan : Pastikan untuk mengalokasikan waktu yang cukup untuk kegiatan pribadi dan keluarga. Slow productivity bukan tentang bekerja lebih sedikit, tetapi tentang bekerja dengan lebih bijaksana dan berkelanjutan. Dengan memfokuskan diri pada kualitas, menetapkan prioritas yang jelas, dan mengembangkan kebiasaan mindfulness, kita dapat mencapai lebih banyak dengan cara yang lebih tenang dan seimbang. Ingatlah bahwa produktivitas yang sejati adalah tentang menemukan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan, serta menikmati setiap momen dalam perjalanan kita, sehingga kita dapat mencegah burnout dan hidup dengan lebih bahagia. Focus Guided Meditation Selamat datang dalam panduan meditasi ini yang dibuat untuk membantu meningkatkan fokus kamu. Temukan tempat yang nyaman di mana kamu bisa duduk dengan tenang tanpa ada gangguan. Mari kita mulai. Temukan posisi duduk yang nyaman dengan punggung tegak namun rileks. Letakkan tangan di pangkuan atau di atas lutut. Perlahan-lahan tutup mata, dan tarik napas dalam-dalam melalui hidung. Tahan sejenak, lalu hembuskan perlahan melalui mulut. Rasakan ketenangan mulai menyelimuti dirimu. Ulangi proses pernapasan ini beberapa kali, dan biarkan tubuhmu mulai terasa rileks. Sekarang, arahkan perhatianmu sepenuhnya pada pernapasan. Tarik napas dalam-dalam melalui hidung, rasakan udara masuk dan memenuhi paru-parumu. Hembuskan perlahan melalui mulut, rasakan bagaimana tubuhmu semakin rileks. Fokuskan pikiranmu pada sensasi udara yang masuk dan keluar dari hidungmu. Jika pikiranmu mulai melayang, terima pikiran tersebut tanpa penilaian, lalu perlahan kembalikan fokusmu pada pernapasan. Bayangkan dirimu berada di tempat yang tenang dan damai, mungkin di taman yang indah atau di pantai yang sepi. Lihat dirimu duduk dengan tenang, penuh konsentrasi, dan tanpa gangguan. Rasakan ketenangan dan kedamaian tempat ini. Bayangkan cahaya hangat berwarna oranye menyelimuti dirimu, mengisi dirimu dengan energi positif dan fokus yang tajam. Biarkan cahaya ini membantu mengusir semua distraksi dan membawa perhatianmu kembali ke momen ini. Saat kamu menarik napas, ucapkan afirmasi aku tenang, fokus dan hadir saat ini di dalam hati. Saat kamu menghembuskan napas, bayangkan kata tersebut memenuhi seluruh tubuhmu dengan energi fokus. Tarik nafas, aku tenang. Hembuskan nafas. Tarik nafas, aku fokus. Hembuskan nafas. Tarik nafas, aku hadir saat ini. Hembuskan nafas. Ulangi proses ini beberapa kali, biarkan affirmasi tersebut membantu memperkuat tekadmu untuk tetap fokus. Perlahan-lahan kembalikan kesadaranmu ke tempat kamu berada. Gerakkan jari-jari tangan dan kaki perlahan, rasakan energi baru yang mengalir di tubuhmu. Tarik napas dalam-dalam sekali lagi, dan hembuskan perlahan. Ketika kamu merasa siap, buka mata dengan perlahan. Rasakan perasaan tenang dan fokus menyelimuti dirimu. Bawa perasaan ini ke dalam aktivitas harianmu, dan ingatlah bahwa kamu selalu bisa kembali ke meditasi ini kapan saja kamu membutuhkan fokus tambahan. Terima kasih telah mengikuti meditasi ini. Semoga harimu penuh dengan ketenangan dan kebahagiaan. Semesta selalu menyertaimu kapanpun dan dimana pun engkau berada.

  • Finding Balance : Tips For Managing Stress In A Digital World

    Menemukan Keseimbangan di Era Digital yang Serba Cepat! Di era digital seperti sekarang, kita sering kali merasa bahwa waktu berlalu begitu cepat. Pekerjaan, tanggung jawab keluarga, dan tuntutan sosial media kerap kali membuat kita merasa kewalahan. Apalagi, dengan begitu banyaknya informasi yang datang dari berbagai arah, sulit rasanya untuk tetap tenang dan fokus. Ketika hidup kita begitu terhubung dengan dunia digital, ada tekanan yang terus-menerus untuk selalu terlibat dan responsif. Pesan yang belum dibaca, notifikasi yang terus berdatangan, hingga tekanan untuk selalu hadir di media sosial membuat pikiran kita tak pernah benar-benar beristirahat. Ini menyebabkan stres yang berkelanjutan, yang jika tidak dikelola dengan baik, dapat berdampak pada kesehatan mental dan fisik kita. Bagaimana Stres Bisa Menumpuk? Saat kita terus menerus berada dalam mode 'aktif', otak kita tidak mendapatkan waktu yang cukup untuk pulih. Stres kecil yang kita rasakan sehari-hari akan terus menumpuk, tanpa kita sadari. Akibatnya, kita mungkin mulai merasa lelah, kurang produktif, dan bahkan mengalami gangguan tidur. Jika dibiarkan, hal ini bisa merusak kualitas hidup kita secara keseluruhan. Mengelola stres? Gimana caranya! Pasti banyak dari kita yang skeptis dengan kata ‘Mengelola stres!” karena berpikirberfikir bahwa stres cuma bisa hilang kalau sumber masalahnya juga selesai atau problem solved. Padahal, sumber stres nya bisa jadi bukan masalah yang ada diluar diri kita melainkan cara pandang kita dalam menghadapi masalah. Karena, kalau bicara masalah hidup, siapa sih yang tidak punya masalah di dunia ini. It’s all about coping mechanism! Berikut adalah langkah yang bisa Anda ikuti untuk bisa menemukan coping mechanism atau cara berdamai dengan masalah sehingga tidak menjadi stres yang menumpuk. Kenali cara kita menghadapi stres saat ini Stres dan kecemasan adalah bagian dari hidup. Perbedaan antara mereka yang berhasil mengelola stres dengan baik dan yang tidak bisa jadi tergantung pada bagaimana mereka memahaminya. Memahami reaksi kita terhadap situasi stres dapat membantu kita menemukan cara yang lebih baik untuk mengelolanya. Respons Terhadap Stres yang Ada Coba tanyakan pada diri sendiri, bagaimana biasanya cara Anda dalam menghadapi stres: Apakah Anda menghindari situasi yang menimbulkan stres? Apakah Anda menekan atau mengabaikan perasaan yang mengganggu? Apakah Anda mencari cara untuk mengalihkan perhatian dari stres? Apakah Anda mengganti pikiran negatif dengan pikiran positif? Apakah Anda berbicara dengan diri sendiri untuk mengurangi stres? Apakah Anda mencari bantuan (terapi, buku, teman)? Hal di atas atas bukan dimaksudkan untuk menghakimi, melainkan untuk membantu Anda memahami reaksi terhadap stres dan menemukan solusi jangka panjang. Mulai Ubah Cara Pandang Terhadap Stres Kita mungkin tidak bisa mengubah keadaan, tapi kita bisa mengubah cara kita melihatnya. Coba terapkan prinsip Terima - Pilih - Bertindak (Accept - Choose - Action) Terima apa yang tidak bisa diubah Pilih arah hidup yang ingin dituju Bertindak untuk mencapai tujuan hidup tersebut Dengan tiga langkah ini secara tidak langsung akan mendorong kita untuk menerima apa yang berada di luar kendali kita dan fokus pada apa yang mampu kita kendalikan yakni pikiran kita sendiri sehingga bisa lebih mengalokasikan energi kita para hal lain yang mampu meningkatkan kualitas hidup. Temukan Cara Efektif Pasti sering sekarang lihat beberapa teman mulai mengikuti kelas yoga, sound healing, meditasi atau lainnya. Karena apa? Karena memang hal-hal semacam terbukti ampuh membantu kita mengelola emosi. Teknik grounding, meditasi, dan pernapasan sangat membantu mengelola kecemasan dan stres, serta mempersiapkan diri menghadapi situasi sulit. Meditasi untuk Penerimaan/ acceptance: Meditasi adalah alat yang kuat untuk menerima situasi stres. Grounding and Centering: Teknik ini akan membantu kita mengatur respons tubuh dan mencegah gangguan sistem saraf. Calm and Balanced Berita baiknya, ada cara untuk mengatasi semua ini. Program terbaru kami, 'Calm and Balanced', dirancang khusus untuk membantu Anda mengelola stres dalam kehidupan digital ini. Dengan langkah-langkah praktis yang bisa Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari, Anda akan mulai merasakan perubahan yang signifikan hanya dalam 7 hari! Program ini tidak hanya memberikan teknik untuk mengurangi stres, tetapi juga membantu Anda menemukan kembali keseimbangan dalam hidup lengkap dengan panduan detail untuk melakukan Meditasi, Grounding & Centering serta daily tracker untuk memantau progress yang sudah Anda lakukan. Mulailah Hari Ini! Jangan biarkan stres mengambil alih hidup Anda. Daftarlah di program 'Calm and Balanced' dan rasakan perbedaannya. Hanya dalam 7 hari, Anda akan menemukan diri Anda lebih tenang, lebih fokus, dan lebih siap menghadapi tantangan hidup. Yuk, mari bersama Mestakula menuju hidup yang lebih seimbang dan bebas stres!

  • The 8 Pillars of Practical Optimism: A Guide to a More Positive Life

    Halo Teman-teman Mestakula. Optimisme praktis adalah tentang mengadopsi sikap positif yang realistis dan terukur terhadap kehidupan, yang dapat membawa dampak besar pada kesejahteraan dan kebahagiaan kita. Konten Read kali ini akan membahas delapan pilar optimisme praktis yang dapat membantu kita menemukan tujuan, mengelola emosi, memecahkan masalah, dan mengembangkan kehidupan yang lebih positif. Finding Your Purpose Menemukan tujuan hidup adalah langkah pertama menuju optimisme praktis. Tujuan memberikan arah dan makna, membuat kita lebih termotivasi dan bersemangat menjalani hidup. Luangkan waktu untuk merenungkan apa yang benar-benar penting bagi kamu. Pertimbangkan minat, nilai, dan apa yang membuatmu merasa paling hidup. Buatlah tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang sejalan dengan tujuan hidupmu. Pastikan tujuan ini spesifik, terukur, dan dapat dicapai. Terlibat dalam aktivitas yang sesuai dengan tujuanmu. Ini akan memberimu rasa pencapaian dan kebahagiaan yang lebih dalam. Processing Emotions Mengelola emosi dengan baik adalah kunci untuk mempertahankan optimisme. Emosi yang tidak diproses dengan baik dapat menyebabkan stres dan kecemasan. Sadari dan akui setiap emosi yang kamu rasakan tanpa penilaian. Ini adalah langkah pertama untuk memprosesnya dengan sehat. Cari cara yang sehat untuk mengekspresikan emosi, seperti menulis jurnal, berbicara dengan teman, atau melukis. Gunakan teknik seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga untuk menenangkan pikiran dan mengelola stres. Problem-Solving Kemampuan memecahkan masalah secara efektif adalah aspek penting dari optimisme praktis. Ini membantu kita menghadapi tantangan dengan sikap yang konstruktif. Kenali masalah dengan jelas. Tulis semua detail yang relevan untuk memahaminya sepenuhnya. Brainstorm berbagai solusi dan evaluasi kelebihan dan kekurangannya. Pilih solusi yang paling masuk akal dan bisa diterapkan. Terapkan solusi yang dipilih dan pantau hasilnya. Jika diperlukan, buat penyesuaian untuk mencapai hasil yang diinginkan. Developing a Healthy Sense of Pride Merasa bangga dengan pencapaian kita adalah bagian penting dari optimisme. Ini memberi kita rasa percaya diri dan kepuasan. Hargai pencapaian kecil maupun besar dalam hidupmu. Berikan penghargaan kepada diri sendiri atas usaha yang telah dilakukan. Hindari membandingkan diri dengan orang lain. Fokus pada perkembangan dan pencapaian pribadimu. Bagikan cerita suksesmu dengan orang lain. Ini tidak hanya meningkatkan rasa bangga, tetapi juga bisa menginspirasi orang lain. Building Confidence and Proficiency Kepercayaan diri dan keterampilan yang kuat adalah pilar penting dari optimisme praktis. Ini membantu kita merasa lebih mampu dan siap menghadapi tantangan. Terus kembangkan keterampilan dan pengetahuanmu. Ambil kursus, baca buku, dan cari pengalaman baru. Terima masukan dengan lapang dada dan gunakan untuk memperbaiki diri. Rayakan setiap kemajuan, sekecil apa pun itu. Ini membantu membangun kepercayaan diri yang lebih besar. Being Present Hidup di momen sekarang adalah kunci untuk merasakan kedamaian dan kebahagiaan. Terlalu sering, kita terjebak dalam pikiran tentang masa lalu atau masa depan. Latihan mindfulness membantu kita untuk hadir sepenuhnya di momen sekarang. Fokus pada pernapasan, sensasi tubuh, atau lingkungan sekitar. Kurangi penggunaan gadget dan fokus pada aktivitas yang sedang dilakukan. Nikmati setiap momen tanpa terburu-buru. Libatkan diri sepenuhnya dalam aktivitas sehari-hari seperti makan, berjalan, atau berinteraksi dengan orang lain. Connecting with People Hubungan sosial yang positif dan mendukung adalah sumber optimisme dan kebahagiaan. Ini memberi kita rasa memiliki dan dukungan emosional. Luangkan waktu untuk keluarga dan teman. Hubungi mereka secara teratur dan hadir sepenuhnya dalam interaksi. Bergabunglah dengan komunitas atau kelompok yang memiliki minat yang sama. Ini bisa membantu membangun hubungan baru yang positif. Kembangkan empati dan keterampilan mendengarkan yang baik. Ini membantu memperkuat hubungan dan membuatmu merasa lebih terhubung. Practising Healthy Habits Kebiasaan sehat adalah dasar dari kehidupan yang seimbang dan optimis. Mereka membantu menjaga kesehatan fisik dan mental yang baik. Lakukan aktivitas fisik dan berolahraga yang kamu dapat nikmati secara rutin. Ini membantu mengurangi stres dan meningkatkan mood. Konsumsi makanan bergizi dan hindari makanan olahan. Gizi yang baik mendukung kesehatan tubuh dan pikiran. Pastikan kamu mendapatkan tidur yang cukup setiap malam. Tidur yang baik penting untuk kesehatan mental dan fisik. Dengan mengadopsi dan memperkuat delapan pilar optimisme praktis ini, kita dapat menciptakan kehidupan yang lebih positif, seimbang, dan penuh makna. Ingatlah bahwa optimisme bukan tentang mengabaikan kenyataan, tetapi tentang menghadapi hidup dengan sikap yang konstruktif dan penuh harapan. Guided Affirmations for Confidence Selamat datang di sesi panduan affirmasi untuk meningkatkan kepercayaan diri dan optimisme. Temukan tempat yang nyaman untuk duduk atau berbaring, dan mari kita mulai. Tarik napas dalam-dalam, dan hembuskan perlahan. Rasakan ketenangan yang mulai menyelimuti dirimu. Fokuskan pikiranmu pada momen ini, dan biarkan semua kekhawatiran menghilang. Siapkan dirimu untuk menerima afirmasi positif yang akan membantu memperkuat kepercayaan dirimu dan sikap optimis." "Aku percaya pada diriku. Aku memiliki kemampuan dan kekuatan untuk menghadapi tantangan. Setiap hari, aku menjadi lebih percaya diri dan yakin dengan diriku. Aku optimis bahwa masa depanku cerah dan penuh peluang." (Jeda singkat) "Aku layak dan berharga. Aku pantas mendapatkan semua kebaikan yang datang ke dalam hidupku. Aku menerima diriku sepenuhnya dan tanpa syarat. Aku optimis bahwa hidupku penuh dengan cinta dan kebahagiaan." (Jeda singkat) "Aku mampu dan kompeten. Aku memiliki keterampilan dan bakat yang unik yang membuatku istimewa. Aku terus belajar dan berkembang setiap hari. Aku optimis bahwa setiap usaha yang aku lakukan membawa hasil yang positif." (Jeda singkat) "Aku berhak sukses. Kesuksesan adalah bagian dari perjalanan hidupku. Aku meraih tujuan-tujuanku dengan percaya diri dan determinasi. Aku optimis bahwa setiap langkah membawa aku lebih dekat ke tujuan hidupku." (Jeda singkat) "Aku merasa nyaman dengan diriku sendiri. Aku mencintai dan menerima diriku apa adanya. Aku adalah versi terbaik dari diriku setiap hari. Aku optimis bahwa menerima diri sendiri adalah kunci kebahagiaan sejati." (Jeda singkat) "Aku percaya pada kemampuanku untuk beradaptasi. Aku fleksibel dan mampu menghadapi perubahan dengan tenang dan bijaksana. Aku optimis bahwa setiap perubahan membawa peluang baru dan pertumbuhan pribadi." (Jeda singkat) "Aku adalah sumber kekuatan dan inspirasi. Aku mempengaruhi orang-orang di sekitarku dengan positif dan penuh semangat. Aku optimis bahwa energi positifku menyebar dan memotivasi orang-orang disekitarku." (Jeda singkat) “Aku menghargai setiap kemajuan yang aku buat. Setiap langkah kecil membawa aku lebih dekat ke tujuanku. Aku bangga dengan diriku. Aku optimis bahwa setiap hari adalah kesempatan untuk menjadi lebih baik." (Jeda singkat) Tarik napas dalam-dalam, dan hembuskan perlahan. Rasakan bagaimana setiap afirmasi memperkuat kepercayaan diri dan rasa positif dalam dirimu. Biarkan energi positif ini menyelimuti seluruh tubuhmu. Ketika kamu merasa siap, buka mata perlahan dan bawa perasaan ini ke dalam aktivitas harianmu. Ingatlah, kamu adalah pribadi yang berharga, kompeten, dan penuh potensi. Terima kasih telah mengikuti sesi affirmasi ini. Semesta selalu menyertaimu dimanapun dan kapan pun kau berada.

  • Stress Management For Busy Parents Tips & Trick

    Hidup Lebih Tenang, Ini dia 5 Langkah Mudah Untuk Atasi Stres Berlebihan Menjadi orang tua adalah anugerah, tapi kita semua tahu bahwa peran ini juga bisa menjadi sumber stres yang besar. Mulai dari mengurus anak-anak, pekerjaan, hingga urusan rumah tangga—semuanya bisa terasa seperti tugas yang tiada habisnya. Ketika semuanya menumpuk, nggak heran kalau kita jadi sering merasa kewalahan. Mungkin Anda sudah merasakannya: tidur yang nggak nyenyak, mudah marah, kehilangan fokus, atau bahkan sering merasa cemas tanpa alasan yang jelas. Stres yang dibiarkan terus-menerus seperti ini bisa berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental kita. Mengapa Stres Itu Berbahaya? Stres mungkin sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, terutama bagi orang tua yang punya peran ganda sebagai ibu bekerja atau mengurus bisnis sendiri. Pilihannya biasanya adalah kita mengabaikan stres-stres kecil itu, berharap nanti juga akan hilang dengan sendirinya. Tapi tahukah Anda kalau stres yang menumpuk dan tidak dihadapi atau dicari jalan keluarnya akan berdampak buruk terhadap kualitas hidup kita? Nggak cuma bikin kamu jadi cepat lelah dan kurang produktif, stres juga bisa memengaruhi hubungan dengan pasangan dan anak-anak. Berikut adalah dampak yang akan terjadi jika stres tidak mulai dihadapi atau ditangani dengan baik, antara lain : Gangguan kesehatan mental Stres kronis yang tak teratasi bisa menyebabkan gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan gangguan tidur. Perasaan cemas yang berlebihan dan perasaan putus asa yang berkepanjangan dapat mengganggu kesehatan mental secara keseluruhan. Masalah kesehatan fisik Stres yang berkepanjangan dapat menyebabkan sejumlah gangguan kesehatan fisik seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, gangguan pencernaan, sakit kepala, dan gangguan imun. Kondisi ini juga mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. Gangguan pola makan Beberapa orang cenderung mengatasi stres dengan makan berlebihan atau makan makanan yang tidak sehat. Ini dapat menyebabkan gangguan pola makan, berat badan berlebih, atau masalah kesehatan lain yang terkait dengan nutrisi.Maka dari itu, cari cara menghilangkan stres yang paling tepat. Kecanduan Beberapa orang mungkin mencari pelarian dari stres dengan mengandalkan alkohol, obat-obatan, atau perilaku adiktif lainnya. Kecanduan ini dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik, mental, dan hubungan sosial seseorang. Masalah hubungan Kondisi ini juga bisa memengaruhi hubungan dengan orang lain. Seseorang yang merasa stres cenderung lebih mudah marah, cemas, atau mudah tersinggung, sehingga dapat menyebabkan ketegangan dalam hubungan sosial. Menurunnya produktivitas Stres yang berkepanjangan dapat mengganggu konsentrasi, motivasi, dan produktivitas seseorang di tempat kerja atau di sekolah. Menurunnya kualitas hidup Stres yang tidak diatasi dapat mengurangi kualitas hidup secara keseluruhan. Rasa cemas dan tekanan yang berlebihan dapat menghalangi seseorang untuk menikmati kebahagiaan dan kenikmatan dalam kehidupan sehari-hari. Tips Praktis Atasi Stres Tapi, bagaimana caranya untuk mengatasi stres di tengah kesibukan yang nggak ada habisnya? Berikut adalah beberapa tips untuk mengelola stres yang bisa mulai Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Manajemen Waktu Mulailah hari dengan membuat daftar prioritas. Fokus pada tugas-tugas yang paling penting dan delegasikan yang bisa dilakukan orang lain. Luangkan Waktu untuk Diri Sendiri Sesibuk apapun, selalu sisihkan waktu untuk merawat diri sendiri. Bahkan 10 menit untuk duduk santai atau membaca buku bisa membuat perbedaan besar. Lakukan Teknik Pernapasan Ketika kamu merasa cemas atau kewalahan, cobalah menarik napas dalam-dalam beberapa kali. Teknik sederhana ini bisa membantu menenangkan pikiranmu. Jaga Kesehatan dengan Pola Makan Seimbang Makanan bergizi bisa membantu tubuhmu tetap kuat dan pikiranmu tetap jernih. Hindari makanan cepat saji yang bisa memperburuk kondisi fisik dan mentalmu. Fokus pada apa yang terjadi saat ini Fokuskan perhatianmu pada apa yang sedang kamu lakukan saat ini. Dengan mindfulness, kamu bisa mengurangi stres yang muncul karena overthinking atau kekhawatiran yang berlebihan. Memperkenalkan program Calm & Balanced Kami paham bahwa nggak semua orang punya waktu atau energi untuk ikut terapi atau kelas mindfulness yang memakan waktu. Itulah kenapa kami merancang program Calm & Balanced—sebuah solusi praktis yang bisa kamu terapkan dalam rutinitas harianmu tanpa bikin hidup tambah ribet. Program ini dirancang khusus untuk orang tua sibuk yang ingin mendapatkan kembali ketenangan dan keseimbangan hidup hanya dalam 7 hari. Apa saja yang akan kamu dapatkan? Langkah-Langkah Harian yang Mudah: Nggak perlu perubahan besar, cukup tambahkan kebiasaan kecil yang efektif ke dalam rutinitas harianmu. Teknik Relaksasi & Mindfulness: Pelajari cara-cara sederhana untuk tetap tenang di tengah kekacauan. Panduan yang Mudah Diikuti: Program ini sangat user-friendly dan bisa diikuti di mana saja, kapan saja. Kabar Baiknya? Semua tips ini bisa kamu praktekkan dengan lebih mudah dan terstruktur melalui program Calm & Balanced kami. Program ini tidak hanya memberi panduan praktis, tapi juga dukungan penuh selama prosesnya. Kamu akan belajar cara sederhana untuk mengatasi stres dan menemukan kembali ketenangan dalam hidupmu, hanya dalam 7 hari! Siap untuk Hidup yang Lebih Tenang? Jangan biarkan stres mengambil alih hidupmu. Mulai perjalananmu menuju ketenangan dan keseimbangan dengan bergabung dalam program Calm & Balanced sekarang juga. Rasakan perbedaannya dan nikmati hidup yang lebih tenang, lebih bahagia, dan lebih seimbang bersama keluargamu.

  • You Are a Human Being, Not a Human Doing: Menemukan Esensi Kehidupan di Tengah Kesibukan

    Halo Teman-teman Mestakula, Dalam era yang serba cepat dan penuh tuntutan seperti sekarang, kita sering kali merasa terjebak dalam ritme yang membuat kita hanya berfokus pada "melakukan" daripada "menjadi". Namun, penting bagi kita untuk mengingat bahwa kita adalah human being, bukan human doing. Konsep ini bukan hanya sekadar pepatah, tetapi sebuah filosofi hidup yang bisa mengubah cara kita memandang diri sendiri dan kehidupan. Menjaga Kesadaran di Tengah Kesibukan Salah satu tantangan terbesar dalam kehidupan modern adalah mempertahankan kesadaran diri. Kita sering kali terjebak dalam rutinitas yang sibuk, tenggelam dalam daftar to-do yang tak berujung. Padahal, penting untuk sesekali berhenti dan merasakan momen. Mindfulness, atau kesadaran penuh , bisa menjadi alat yang sangat efektif. Dengan melatih mindfulness, kita belajar untuk berada di saat ini, merasakan setiap pengalaman dengan penuh perhatian, dan menghargai momen-momen kecil yang sering kali kita abaikan. Kekuatan "Being" dalam Meditasi Meditasi adalah salah satu cara terbaik untuk kembali ke esensi "being" kita. Dalam meditasi, kita belajar untuk diam dan tenang, membiarkan pikiran kita beristirahat dari keharusan untuk selalu aktif dan produktif. Meditasi mengajarkan kita untuk merangkul kedamaian dalam keheningan, dan mengingatkan kita bahwa kita tidak selalu harus melakukan sesuatu untuk merasa berharga atau berguna. Justru, dalam ketenangan dan ketidakaktifan itulah kita menemukan kekuatan sejati dan kedalaman diri kita. Menemukan Jati Diri Lewat Yoga Yoga adalah praktik lain yang membantu kita memahami perbedaan antara being dan doing. Setiap pose dan pernapasan dalam yoga dirancang untuk membantu kita menyelaraskan tubuh, pikiran, dan jiwa. Yoga mengajarkan kita untuk merasakan tubuh kita secara mendalam, mengidentifikasi ketegangan, dan melepaskan stres. Lewat yoga, kita belajar untuk menghargai tubuh kita sebagai sebuah ekspresi dari keberadaan kita, bukan hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu. Menghargai Diri Sendiri dan Proses Hidup Sering kali, kita mengukur nilai diri kita berdasarkan pencapaian dan kesuksesan yang kita raih. Namun, esensi dari being mengajak kita untuk menghargai diri kita sendiri tanpa syarat. Kita berharga bukan karena apa yang kita lakukan, tetapi karena siapa kita sebenarnya. Dengan belajar menerima diri sendiri, kita dapat menemukan kebahagiaan dan ketenangan yang lebih mendalam, yang tidak tergantung pada faktor eksternal atau pencapaian material. Membangun Koneksi yang Lebih Dalam Kehidupan modern sering kali membuat kita terisolasi, meskipun kita selalu terhubung secara digital. Dengan berfokus pada being, kita bisa membangun koneksi yang lebih dalam dan bermakna dengan orang lain. Ketika kita hadir sepenuhnya dalam interaksi kita, kita lebih mampu mendengarkan dengan empati, memahami perasaan orang lain, dan menciptakan hubungan yang lebih tulus dan otentik. Mengembangkan Spiritualitas dan Energi Positif Mengadopsi pendekatan being juga membantu kita dalam pengembangan spiritualitas. Kita menjadi lebih terbuka terhadap pengalaman batiniah dan intuisi kita. Spiritualitas bukan hanya tentang praktik religius, tetapi juga tentang bagaimana kita merasakan dan memahami kehidupan di tingkat yang lebih dalam. Dengan fokus pada being, kita juga bisa mengembangkan energi positif yang tidak hanya mempengaruhi diri kita sendiri, tetapi juga lingkungan di sekitar kita. Mengintegrasikan Being dalam Kehidupan Sehari-hari Menerapkan konsep human being dalam kehidupan sehari-hari mungkin tidak mudah, terutama di tengah tuntutan pekerjaan dan tanggung jawab. Namun, dengan langkah-langkah kecil seperti meditasi harian, latihan mindfulness, dan refleksi diri, kita bisa mulai mengintegrasikan pendekatan ini dalam rutinitas kita. Dengan demikian, kita dapat menemukan keseimbangan yang lebih baik antara doing dan being, dan menjalani hidup dengan lebih penuh kesadaran, kebahagiaan, dan kedamaian. Mengakui diri sebagai human being, bukan sekadar human doing, adalah langkah penting menuju kehidupan yang lebih autentik dan memuaskan. Dengan memahami dan menerapkan filosofi ini, kita bisa menemukan esensi sejati dari keberadaan kita dan menjalani kehidupan dengan lebih bermakna. Guided Meditation Menemukan Esensi "Being" di Tengah Kesibukan Selamat datang dalam panduan meditasi ini. Temukan tempat yang nyaman di mana kamu bisa duduk atau berbaring tanpa gangguan. Mari kita mulai perjalanan ini dengan santai, napas yang dalam dan perhatian penuh. Mulailah dengan menutup mata. Tarik napas dalam-dalam melalui hidung, tahan sejenak, lalu hembuskan perlahan melalui mulut. Rasakan ketenangan yang menyebar ke seluruh tubuhmu. Lakukan ini beberapa kali, dan setiap kali kamu menghembuskan napas, bayangkan semua ketegangan dan kekhawatiranmu perlahan-lahan menghilang. Sekarang, alihkan perhatianmu ke pernapasanmu. Rasakan bagaimana udara masuk dan keluar dari tubuhmu. Tidak perlu mengubah ritme pernapasanmu; biarkan pernapasan terjadi secara alami. Fokuskan pikiranmu pada sensasi udara yang masuk melalui hidung dan keluar melalui mulut. Jika pikiranmu mulai melayang, akui pikiran tersebut tanpa penilaian dan perlahan kembalikan fokusmu ke pernapasan. Bayangkan dirimu berada di tempat yang tenang dan damai. Bisa pantai, hutan, atau pegunungan. Rasakan atmosfer damai dari tempat ini menyelimuti dirimu. Di sini, kamu tidak perlu melakukan apa pun. Kamu hanya perlu hadir pada saat ini, merasakan kedamaian dan keheningan. Ingatkan dirimu, “Aku tidak perlu melakukan apa pun sekarang. Aku hanya perlu menjadi.” Arahkan perhatianmu pada tubuhmu. Rasakan kontak tubuhmu dengan permukaan tempat kamu duduk atau berbaring. Mulailah dari kepala, dan perlahan-lahan turun ke leher, bahu, lengan, dada, perut, kaki, hingga jari-jari kaki. Perhatikan setiap sensasi yang muncul. Jangan mencoba mengubah apa pun, hanya perhatikan. Ini adalah momen untuk benar-benar merasakan kehadiran tubuhmu, tanpa penilaian atau keharusan untuk mengubah apa pun. Dalam keheningan ini, bayangkan sebuah cahaya lembut dan hangat muncul di dadamu. Cahaya ini adalah simbol dari penerimaan diri dan kasih sayang terhadap dirimu. Biarkan cahaya ini menyebar ke seluruh tubuhmu, mengisi setiap bagian dengan kehangatan dan kedamaian. Katakan pada dirimu, “Aku menerima diriku apa adanya. Aku berharga bukan karena apa yang kulakukan, tetapi karena siapa aku.” Perlahan, arahkan perhatianmu pada lingkungan sekitar. Dengan mata masih tertutup tertutup, bayangkan energi positif yang kamu rasakan menyebar ke ruangan, ke orang-orang di sekitarmu, dan bahkan ke dunia luar. Kamu terhubung dengan kehidupan di sekitar dengan cara yang dalam dan bermakna. Kamu membawa kedamaian dan energi positif ke dalam setiap interaksimu. Perlahan membawa kembali kesadaranmu ke tempat kamu berada. Gerakkan jari-jari tangan dan kaki perlahan, dan tarik napas dalam beberapa kali. Ketika kamu merasa siap, buka mata perlahan. Rasakan perasaan tenang dan kesadaran baru yang menyelimuti dirimu. Terima kasih telah mengikuti meditasi ini. Kamu bisa kembali ke meditasi ini kapan pun kamu merasa perlu untuk mengingatkan diri akan esensi sejati kamu sebagai human being. Semesta selalu menyertaimu kapanpun dan di manapun engkau berada.

  • Embracing Negative Feeling - Befriending Our Negative Emotions: Harnessing Them for Positive Outcomes

    Halo Teman-teman Mestakula, Di dunia yang terus berkembang ini, kita sering diajari untuk menghindari atau menekan emosi negatif. Padahal, mengenali dan berteman dengan emosi negatif bisa menjadi langkah pertama dalam memanfaatkan kekuatan mereka untuk hasil yang positif. Dalam konten Read kali ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana menghadapi emosi negatif dengan cara yang sehat dan produktif. Memahami Emosi Negatif Emosi negatif, seperti kemarahan, kesedihan, dan ketakutan, sering kali dianggap sebagai penghalang. Namun, emosi-emosi ini memiliki peran penting dalam hidup kita. Mereka adalah sinyal dari tubuh dan pikiran yang memberi tahu kita bahwa ada sesuatu yang perlu diperhatikan atau diubah. Daripada melawan atau menekan emosi ini, kita bisa belajar untuk mendengarkan dan memahaminya. Menerima dan Mengenali Emosi Langkah pertama dalam berteman dengan emosi negatif adalah dengan menerima dan mengenalinya. Ketika kita merasa marah atau sedih, penting untuk mengakui perasaan tersebut tanpa penilaian. Praktik mindfulness bisa sangat membantu dalam proses ini. Dengan menjadi saksi dari emosi kita tanpa melabelinya sebagai "baik" atau "buruk," kita membuka ruang untuk refleksi dan pemahaman. Saat merasa emosi negatif muncul, cobalah untuk duduk sejenak dan fokus pada pernapasanmu. Rasakan setiap tarikan dan hembusan napas. Amati perasaan yang muncul tanpa berusaha mengubahnya. Katakan pada diri sendiri, "Saya merasakan kemarahan/sedih/ketakutan sekarang, dan itu tidak apa-apa". Menjelajahi Akar Emosi Setelah kita menerima emosi kita, langkah berikutnya adalah mencari sumber dari perasaan tersebut. Apakah kemarahan kita berasal dari perasaan tidak dihargai? Apakah kesedihan kita muncul karena kehilangan atau kekecewaan? Dengan memahami sumber dari emosi kita, kita bisa mulai mencari solusi atau cara untuk menghadapinya dengan lebih baik. Luangkan waktu untuk menulis atau merenung tentang perasaanmu. Tanyakan pada diri sendiri, "Apa yang menyebabkan saya merasa seperti ini?" dan "Apa yang bisa saya pelajari dari perasaan ini?" Mengubah Emosi Menjadi Tindakan Positif Setelah kita memahami akar dari emosi kita, kita bisa mulai mengubah energi negatif ini menjadi tindakan positif. Kemarahan bisa menjadi dorongan untuk perubahan, sementara kesedihan bisa memotivasi kita untuk mencari dukungan atau melakukan sesuatu yang bermakna. Kuncinya adalah menggunakan emosi sebagai bahan bakar untuk pertumbuhan dan transformasi. Jika kamu merasa marah, cobalah untuk menyalurkan energi tersebut ke dalam kegiatan fisik seperti berolahraga atau berjalan. Jika kamu merasa sedih, carilah cara untuk terhubung dengan orang lain atau melakukan sesuatu yang kamu nikmati. Menciptakan Keseimbangan Emosional Berteman dengan emosi negatif tidak berarti kita harus selalu berada dalam keadaan emosional yang intens. Penting untuk menciptakan keseimbangan dengan merawat diri sendiri dan mencari kebahagiaan dalam hal-hal kecil. Meditasi, latihan pernapasan, dan kegiatan yang membawa kebahagiaan bisa membantu kita menjaga keseimbangan emosional. Sertakan kegiatan self-care dalam rutinitas harianmu. Ini bisa berupa meditasi pagi, berjalan di alam, atau meluangkan waktu untuk hobi yang kamu nikmati. Menghadapi dan berteman dengan emosi negatif adalah proses yang memerlukan waktu dan kesabaran. Namun, dengan menerima, memahami, dan mengubah emosi ini menjadi tindakan positif, kita bisa menemukan kekuatan dan pertumbuhan dari dalam diri kita sendiri. Emosi negatif tidak harus menjadi penghalang; mereka bisa menjadi teman yang membantu kita mencapai keseimbangan dan kebahagiaan sejati. Guided Meditation Befriending Negative Emotions Selamat datang dalam sesi panduan meditasi ini yang dirancang untuk membantu kita berteman dengan emosi negatif dan mengubahnya menjadi kekuatan positif. Temukan tempat yang nyaman dan tenang untuk duduk, dan mari kita mulai. Temukan posisi duduk yang nyaman dengan punggung tegak namun rileks. Letakkan tanganmu di pangkuan atau di atas lutut. Perlahan-lahan tutup matamu dan mulailah dengan menarik napas dalam-dalam melalui hidung, tahan sejenak, lalu hembuskan perlahan melalui mulut. Fokuskan perhatianmu pada suara-suara di sekitarmu. Perlahan-lahan lepaskan setiap ketegangan dalam tubuhmu. Rasakan tubuhmu mulai rileks dari kepala hingga ujung kaki. Sekarang, alihkan perhatianmu sepenuhnya pada pernapasan. Tarik napas yang dalam melalui hidung, rasakan udara yang masuk mengisi paru-parumu. Tahan sejenak, lalu hembuskan perlahan melalui mulut. Rasakan bagaimana tubuhmu bergerak pada setiap tarikan napas. Jika pikiranmu mulai melayang, perlahan kembalikan fokusmu pada pernapasan, nikmati setiap tarikan dan hembusan napasmu. Sekarang, amati perasaan yang ada dalam dirimu. Jika ada emosi negatif seperti kemarahan, kesedihan, atau kecemasan, biarkan perasaan tersebut muncul ke permukaan. Jangan menolaknya, jangan menilai atau mencoba mengubahnya. Tarik napas panjang, tahan, hembuskan perlahan. Katakan pada diri sendiri, “Aku merasa marah, sedih atau cemas saat ini, dan itu tidak apa-apa” . Akui seluruh emosi tersebut tanpa penilaian dan sadari itu merupakan pengalaman yang alamiah sebagai manusia. Tarik napas panjang, tahan, hembuskan perlahan. Bayangkan sebuah cahaya hangat muncul di area dadamu. Cahaya ini adalah simbol dari kasih sayang dan penerimaan diri. Dengan setiap napas, biarkan cahaya ini menyebar ke seluruh tubuhmu, mengisi setiap bagian dengan kehangatan dan cinta. Tarik Napas panjang, tahan, hembuskan perlahan. Ucapkan dalam hati, “Aku menerima diriku apa adanya. Aku berharga dan pantas mendapatkan kasih sayang”. Rasakan bagaimana cahaya ini mengalir ke setiap sudut tubuhmu, membawa perasaan damai dan penerimaan. Sekarang fokus pada pernapasanmu secara normal. Perlahan-lahan bawa kembali kesadaranmu ke tempat kamu berada. Gerakkan jari-jari tangan dan kaki perlahan. Ambil beberapa tarikan napas dalam terakhir, dan ketika kamu merasa siap, buka mata perlahan. Sesi Kontemplasi Luangkan beberapa detik untuk merenungkan pengalamanmu. Bagaimana perasaanmu sekarang dibandingkan sebelumnya? Apakah ada perubahan dalam cara kamu melihat emosi negatifmu? Kamu bisa kembali ke meditasi ini kapan pun kamu merasa perlu untuk mengatasi emosi negatif dengan lebih baik. Dengan mengembangkan kesadaran dan penerimaan terhadap perasaanmu, kamu bisa menemukan kedamaian dalam diri dan mengubah emosi negatif menjadi kekuatan positif. Semesta selalu menyertaimu kapanpun dan di manapun engkau berada.

  • Ini Dia, 5 Kebiasaan yang Bikin Berat Badan Sulit Turun

    Menurunkan berat badan bukanlah hal yang mudah, ditambah lagi seringkali kita terjebak dalam kebiasaan yang sebenarnya justru membuat proses penurunan berat badan tidak efektif. Berikut adalah lima kesalahan umum dalam kebiasaan makan yang bisa membuat berat badan tidak turun, meskipun kita merasa sudah berusaha keras. 1. Kurang Makan Protein Protein terbukti membantu diet dengan mengurangi nafsu makan, meningkatkan rasa kenyang, mempertahankan metabolisme, dan melindungi massa otot. Untuk itu, mengonsumsi cukup protein sangat penting untuk penurunan berat badan yang sehat. Coba konsumsi lebih banyak makanan tinggi protein seperti daging, susu, kacang-kacangan, dan quinoa selama masa penurunan berat badan. 2. Gula Berlebih Apapun yang berlebihan tentunya tidak baik bagi tubuh dan kesehatan kita. Terutama gula. Mengurangi konsumsi minuman tinggi gula menjadi salah satu langkah terbaik dalam proses penurunan berat badan. Namun , perlu diingat bahwa pilihan yang dianggap lebih sehat seperti jus buah belum tentu lebih baik. Jus buah tanpa tambahan gula tetap bisa menyebabkan masalah kesehatan dan obesitas yang setara dengan efek minuman manis berpemanis jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan. 3. Defisit Kalori Berlebihan Defisit jumlah kalori memang diperlukan untuk penurunan berat badan, karena hal ini akan membantu membakar lebih banyak kalori daripada yang dikonsumsi. Namun, banyak yang terjebak dengan anggapan bahwa mengurangi 3.500 kalori per minggu dapat menurunkan 0,45 kg, padahal menurut hasil riset terbaru menunjukkan bahwa kebutuhan defisit kalori berbeda untuk setiap orang. Kuncinya adalah makan dengan porsi sedang, tidak terlalu banyak maupun terlalu sedikit. Karena terlalu banyak mengurangi jumlah asupan kalori bisa menyebabkan hilangnya massa otot dan memperlambat metabolisme. 4. Olahraga Terlalu Berat atau Ringan Penelitian menunjukkan bahwa olahraga berlebihan tidak bisa dipertahankan dalam jangka panjang karena bisa menyebabkan stres, yang berdampak negatif pada hormon endokrin yang mengatur fungsi tubuh. Namun demikian, olahraga sangat penting untuk mendukung diet yang sehat karena biasanya pada masa penurunan berat badan, kita akan kehilangan lemak dan massa otot. Untuk itu disarankan agar melakukan olahraga sesuai dengan porsinya, tidak terlalu berlebihan yang dapat menimbulkan stress namun juga jangan terlalu ringan agar bisa membantu proses penurunan berat badan dengan ideal. 5. Salah Pilih Makanan Rendah Lemak Banyak orang memilih makanan rendah lemak untuk diet, tetapi ini bisa berakibat sebaliknya karena biasanya makanan tersebut seringkali mengandung lebih banyak gula untuk meningkatkan rasa. Misalnya, yoghurt rendah lemak dengan rasa. Hidangan rendah lemak juga cenderung membuat seseorang lebih sering lapar dan makan lebih banyak. Sebagai alternatif, pilihlah makanan bergizi yang minim pemrosesan seperti buah-buahan dan sayuran, yang secara alami rendah lemak namun tinggi nutrisi. Solusi Efektif Mencapai Berat Badan Ideal Nah, khusus untuk Teman-Teman Mestakula yang sedang mencari solusi terbaik untuk mencapai berat badan ideal, kami menghadirkan solusi yang tepat dan efektif melalui program online class terbaru kolaborasi antara MESTAKULA x EATHINK yakni ‘Guidance to a Healthy Weight Loss Lifestyle Program’.

  • Makan Siang yang Rendah Kalori tuh Gimana sih?

    Sebuah tips  praktis yang bisa kamu lakukan sehari-hari. Siapa nih yang biasanya kalau makan siang langsung kalap, apalagi pekerja kantoran. Makan gorengan, santan, duh lemaknya itu loh awas bahaya! Makan siang itu bagi kita orang Indonesia adalah pondasi yang bisa menyangga kebutuhan energi kita sepanjang hari. Untuk makan siang biasanya kita cenderung konsumsi porsi makan yang besar atau banyak dengan alasan supaya kenyang!  Nah, masalahnya definisi kenyang-nya orang Indonesia tuh biasanya melibatkan menu dengan banyak minyak, santan serta karbohidrat yang berlebihan. Padahal sesungguhnya tubuh kita tidak butuh sebanyak itu asupan karbohidrat dan lemak untuk bisa kenyang. Kenapa sih harus pilih makanan rendah lemak?  Lemak yang berlebihan bisa menjadi musuh besar bagi tubuhmu. Selain dapat menyebabkan penumpukan lemak yang tidak sehat, lemak berlebih juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan obesitas. Dengan memilih makanan rendah lemak, kita dapat mengurangi risiko terkena berbagai penyakit tersebut serta pastinya membantu kita menjaga berat badan yang akhirnya berdampak baik pada kesehatan tubuh.   Yang dimaksud dengan makanan rendah lemak adalah makanan yang mengandung lemak kurang dari 3 gram per 100 gram makanan. Beberapa contoh makanan rendah lemak adalah buah-buahan, sayur-sayuran, daging tanpa lemak, ikan, produk susu rendah lemak, dan kacang-kacangan. Berapa sih kebutuhan lemak harian kita?  Angka Kebutuhan Gizi (AKG) lemak untuk orang dewasa yang ideal adalah 20-35%  dari total kalori harian. Bagaimana cara menghitungnya? Biasanya kita bisa gunakan Total Daily Energy Expenditure (TDEE) yang banyak tersedia secara online. Caranya hanya dengan memasukkan berat badan, tinggi badan, aktivitas, dan lain-lain yang diminta. Langkah Mudah Memilih Makanan Rendah Lemak! Terkadang bayangan makanan rendah lemak mungkin tidak enak atau kurang nikmat. Padahal nggak selalu begitu. Berikut beberapa pilihan makanan rendah lemak yang bisa dipertimbangkan, antara lain: 1. Ganti Nasi Putih dengan Nasi Merah Salah satu cara sederhana untuk mengurangi asupan lemak adalah dengan mengganti nasi putih dengan nasi merah. Selain mengandung indeks glikemik yang lebih rendah,  nasi merah juga mengandung lebih banyak serat yang dapat membantu menjaga rasa kenyang lebih lama. Dengan begitu, kita tidak akan mudah lapar dan tergoda untuk mengonsumsi makanan berlemak lainnya. 2. Pilih Olahan Ikan atau Tahu sebagai Lauk Untuk lauk, pilihlah olahan ikan atau tahu yang rendah lemak. Kedua pilihan ini mengandung protein yang penting untuk tubuh tanpa lemak berlebih. Dibandingkan dengan daging merah, ikan dan tahu lebih rendah lemaknya sehingga cocok untuk menu makan siang yang selaras dengan tujuan mencapai berat badan ideal. 3. Perbanyak Buah dan Sayuran   Selain kaya akan serat, vitamin, dan mineral yang penting untuk tubuhmu. Buah dan sayuran sudah pasti lebih rendah lemak dan kalori, sehingga cocok untuk menjaga berat badan ideal. Mulai pertimbangkan untuk menambah porsi sayuran dan makan buah secara utuh untuk mendapatkan rasa kenyang yang lebih lama. 4. Alternatif Susu Rendah Lemak dan Kacang-kacangan Susu merupakan sumber kalsium yang baik untuk tulangmu, sedangkan kacang-kacangan mengandung protein nabati serta lemak sehat yang membantu menjaga kesehatan jantungmu. Nah, tapi kadang jadi dilema ketika tahu kandungan lemak dalam susu yang relatif tinggi. Untuk itu kita bisa menggantikan susu biasa dengan susu almond misalnya yang lebih rendah lemak. Susu merupakan sumber kalsium yang baik untuk tulangmu, sedangkan kacang-kacangan mengandung protein nabati serta lemak sehat yang membantu menjaga kesehatan jantungmu. Nah, tapi kadang jadi dilema ketika tahu kandungan lemak dalam susu yang relatif tinggi. Untuk itu kita bisa menggantikan susu biasa dengan susu almond misalnya yang lebih rendah lemak. Simak juga penjelasan salah satu nutritionist yang menjabarkan tentang bagaimana mengkombinasikan isi piring kita menjadi hidangan yang lezat namun tetap rendah kalori. Solusi efektif mencapai berat badan ideal Nah, khusus untuk Teman-Teman Mestakula yang sedang mencari solusi terbaik untuk mencapai berat badan ideal, kami menghadirkan solusi yang tepat dan efektif melalui program online class terbaru kolaborasi antara MESTAKULA x EATHINK yakni ‘Guidance to a Healthy Weight Loss Lifestyle Program’ . Jangan lewatkan kesempatan untuk memulai perjalananmu menuju gaya hidup yang lebih sehat, selaras dan seimbang bersama MESTAKULA X EATHINK .

  • 10 Alternatif Makanan Pengganti yang Ampuh Menurunkan Berat Badan

    Kalau kamu punya riwayat GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) , wajib sekali untuk kurangi makanan yang tinggi lemak dan bisa memicu peningkatan gas atau produksi asam lambung. Tapi jangan khawatir, Teman-Teman Mestakula, kamu tetap bisa kok makan enak sambil tetap menjaga kesehatan tubuh kita untuk bisa bahagia menjalani hari. Ini dia 10 rekomendasi food swap  rendah lemak versi Mestakula yang tetap enak namun juga GERD-friendly ! 1. French Fries jadi Baked Potato Gurih dan nikmatnya french fries  memang sulit ditolak, tapi tahukah kamu kalau kandungan lemak dan kalorinya sangat tinggi. Sebagai gantinya, kamu bisa coba baked potato  yang lebih rendah lemak dan kalori. Tetap enak, lebih sehat! 2. Burger jadi Salad Wrap Suka sekali makan burger ? Coba mulai swap dengan sajian yang tak kalah nikmatnya seperti Salad Wrap untuk pilihan yang lebih sehat. Nikmatnya sama, tapi kita bisa ganti pilihan bahan ‘pembungkus’ nya jadi yang lebih tinggi serat dan pilihan sayur yang lebih beragam. 3. Tepung Gandum jadi Tepung Singkong Untuk memasak atau buat roti dan kue, ganti tepung gandum dengan tepung singkong. Selain mengandung lebih banyak vitamin dan mineral, tepung singkong juga lebih mudah dicerna khususnya bagi penderita GERD . 4. Ice Cream jadi Fruit Sherbet Ice cream memang menggoda, tapi tinggi lemak. Sebagai alternatif, cobalah fruit sherbet yang lebih rendah lemak dan kaya akan vitamin dan mineral. Selain rasanya juga lebih segar, bonusnya adalah lebih sehat! 5. Paha Ayam jadi Dada Ayam Suka sekali dengan olahan ayam? Coba ganti pilihan potongan paha ayam dengan dada ayam. Hal ini untuk mengurangi lemak dan meningkatkan asupan protein. Jadi tidak perlu mengorbankan hidangan favorit tapi efeknya lebih sehat dan selaras dengan program diet.  6. Minum Jus Buah jadi Makan Buah Utuh Daripada minum jus buah yang cepat habis, makan buah utuh bisa jadi alternatif untuk rasa kenyang lebih lama dan manfaat serat yang lebih banyak. Selain itu, buah utuh juga lebih baik untuk pencernaan. 7. Beras Putih jadi Beras Merah Coba mulai ganti beras putih dengan beras merah untuk indeks glikemik yang lebih rendah dan lebih banyak serat. Selain itu, beras merah juga bermanfaat menjaga kadar gula darah tetap stabil. 8. Kurangi Konsumsi Mentega, Perbanyak Alpukat Kurangi penggunaan butter atau mentega dan coba mulai beralih ke alpukat sebagai sumber lemak sehat. Kandungan alpukat kaya akan lemak baik yang bermanfaat untuk jantung dan pencernaan. 9. Gelato jadi Yogurt Ganti gelato yang tinggi gula dengan yogurt untuk pilihan yang lebih rendah gula dan lebih tinggi serat. Selain itu, yogurt juga bermanfaat untuk kesehatan pencernaan. 10. Susu Sapi jadi Susu Almond Susu almond lebih rendah lemak dibandingkan susu sapi dan cocok untuk penderita GERD . Selain itu, dari segi rasa susu almond punya rasa yang lezat juga kaya akan vitamin. Untuk memulai langkahmu untuk menurunkan berat badan dengan sehat, kamu bisa coba alternatif food swaps  ini, sehingga kita tetap bisa menikmati makanan enak tanpa harus khawatir akan gejala GERD plus selangkah lebih maju untuk menuju berat badan yang ideal.  Solusi efektif mencapai berat badan ideal Nah, khusus untuk Teman-Teman Mestakula yang sedang mencari solusi terbaik untuk mencapai berat badan ideal, kami   menghadirkan solusi yang tepat dan efektif melalui program online class terbaru kolaborasi antara MESTAKULA x EATHINK yakni ‘Guidance to a Healthy Weight Loss Lifestyle Program’ .

  • Awaken Your Genius

    Oleh Ozan Varol Keluar dari Kesesuaian, Nyalakan Kreativitas dan Menjadi Luar Biasa Setiap orang hadir di dunia ini sebagai sosok yang berbeda-beda, penuh dengan potensi dan keunikan. Namun, konstruksi sosial seperti pendidikan, karier, harapan keluarga, dan norma-norma budaya sering kali mengaburkan jati diri kita yang sebenarnya, memaksa kita untuk menyesuaikan diri dengan jalur yang telah ditentukan yang menghambat kreativitas dan keaslian kita. Meskipun demikian, ada peluang untuk pembebasan di setiap tahap kehidupan. Melalui perjalanan transformatif yang diuraikan dalam Awaken Your Genius, seseorang dapat dengan percaya diri melepaskan lapisan-lapisan identitas yang telah usang, menjalani kelahiran kembali ke dalam diri yang lebih otentik, dan memulai perjalanan yang bermakna untuk menulis ulang narasi pribadi mereka. Mengungkap Kejeniusan di Dalam Diri: Sebuah Perjalanan Penemuan Kembali Observasi atas kreativitas yang dilakukan oleh Gordon Mackenzie menunjukkan pola yang memprihatinkan: ketika siswa kelas satu SD dengan mudah mengidentifikasi diri mereka sebagai seniman, di kelas enam SD, hanya sedikit yang mengakui bakat kreatif mereka. Hal ini mendorong kita untuk merenungkan apa yang memicu tergerusnya kreativitas ini. Di dalam diri setiap orang terdapat potensi jenius yang dibentuk oleh keadaan dan pengaruh lingkungan. Namun, tekanan dan norma-norma masyarakat sering kali mengaburkan kreativitas bawaan ini, yang mengarah pada kepatuhan dan penekanan terhadap otentisitas seseorang. Namun, kejeniusan yang terpendam di dalam diri kita tetap ada, menunggu untuk ditemukan kembali. Untuk membangkitkannya, seseorang harus memulai pencarian internal, melepaskan keyakinan dan harapan yang telah dikondisikan untuk menemukan jalan menuju kebangkitan personal. Dalam narasi ini terdapat cetak biru untuk membangkitkan kejeniusan-sebuah perjalanan yang dirangkum dalam lima langkah transformatif: menanggalkan identitas yang sudah usang, memupuk kreativitas, mengatasi tekanan eksternal, dan pada akhirnya mengalami transformasi yang mendalam. Melalui perjalanan penemuan diri yang esensial ini, seseorang mengobarkan semangat kreativitas dan otentisitas, melampaui batasan sosial untuk muncul sebagai arsitek sejati dari takdirnya sendiri. Menyingkap Kejeniusan: Merangkul Otentisitas dan Transformasi Dalam Diri Gillian Lynne, yang terkenal dengan koreografinya dalam pertunjukan ikonik seperti Cats dan Phantom of the Opera, merupakan contoh sebuah kesuksesan. Namun, perjalanannya menuju keberhasilan tidaklah biasa. Sebagai seorang anak, Lynne dicap sebagai pembuat onar dan murid yang nakal hingga seorang dokter yang jeli memberikannya kelas tari setelah mengamati bakat bawaannya yang diekspresikan melalui gerakan spontan mengikuti musik. Demikian pula, banyak dari kita yang terkungkung dalam sistem yang tidak sesuai dengan sifat alamiah kita, terutama lingkungan pendidikan tradisional yang lebih mengutamakan hafalan daripada ekspresi kreatif. Untuk membangkitkan kejeniusan terpendam kita, pertama-tama kita harus menjalani proses unlearning, melepaskan identitas dan narasi yang sudah usang dan tidak lagi berguna bagi kita. Hal ini mungkin memerlukan proses melepaskan cita-cita yang sudah lama dipegang atau tanggung jawab sosial yang tidak lagi sesuai dengan diri kita yang otentik. Penting untuk menyadari bahwa identitas kita adalah narasi yang kita bangun, bukan kebenaran yang melekat. Menghadapi ketidakpastian, menantang mentalitas kelompok, dan memperoleh kembali perhatian kita dari gangguan eksternal adalah langkah penting menuju penemuan diri. Dengan menciptakan ruang batin dan memupuk keheningan, kita membuka diri kita terhadap kemungkinan untuk lahir kembali, merengkuh potensi tak terbatas yang ada di dalam diri kita. Menggali Potensi: Menemukan Nilai dan Otentisitas Dalam Diri Pada tahun 2005, di Hari Valentine, tiga insinyur muda yang bersemangat memulai sebuah proyek untuk menciptakan sebuah platform di mana para lajang dapat memposting video perkenalan, membayangkan cara baru untuk terhubung secara romantis. Meskipun konsep awal mereka gagal untuk mendapatkan traksi, usaha tersebut terbukti sangat bernilai. Saat ini, usaha tersebut menjadi YouTube, sebuah bukti kekuatan transformatif dari ketekunan dan kemampuan beradaptasi. Seperti para pendiri YouTube, masing-masing dari kita memiliki keahlian, bakat, dan kemampuan bawaan yang unik-yang mungkin tidak disadari atau kurang diperhatikan. Namun, di dalam atribut-atribut yang tampak biasa ini terdapat benih-benih potensi yang luar biasa. Sangatlah penting untuk memahami keragaman kemampuan kita, menolak untuk membatasi diri kita pada definisi yang sempit atau ekspektasi masyarakat. Ketika kita memulai perjalanan penemuan diri, kita harus mempertanyakan tujuan dan hasrat kita, melihat apa yang menjadi bahan bakar energi kita dan mendorong kita untuk maju. Dengan menjelajahi berbagai jalan dan terlibat dengan perspektif yang berbeda, kita memperluas cakrawala kita dan membuka kemungkinan-kemungkinan baru. Di tengah perjalanan ini, sangat penting untuk menghindari pengaruh dari pengakuan eksternal, dengan menyadari bahwa nilai yang sesungguhnya melampaui penghargaan dan pengakuan. Pada akhirnya, esensi keindahan, kasih sayang, dan kreativitas tidak dapat diukur, sehingga pengakuan eksternal tidak cukup untuk memahami maknanya yang mendalam. Saat kita menelusuri kedalam diri, marilah kita menghindari pengaruh dari validasi eksternal, dengan menerima kekayaan dari nilai yang melekat pada diri kita dan potensi tak terbatas yang ada di dalamnya. Mengembangkan Kreativitas: Mengeluarkan Sang Penemu dari Dalam Diri Anda Untuk melepaskan kreativitas Anda, hindari keinginan untuk terus-menerus mencari validasi eksternal atau memenuhi pikiran Anda dengan pendapat orang lain; sebaliknya, kembangkan ruang bagi pikiran Anda sendiri untuk berkembang. Buatlah dokumen pribadi untuk mencatat ide-ide secara otentik dan bebas, percaya pada intuisi Anda dan mencari perspektif yang beragam saat melakukan brainstorming. Lakukan aktivitas seperti berjalan-jalan, yang terbukti dapat meningkatkan pemikiran kreatif, dan singkirkan keraguan dalam diri Anda yang menghambat inovasi. Ikuti keceriaan dan keingintahuan, dapatkan inspirasi dari sumber dan lingkungan yang berbeda dari biasanya. Mengubah suasana biasa menjadi ruang imajinatif, menumbuhkan semangat penemuan dan eksplorasi. Menerima ketidakpastian dan menahan keinginan untuk melakukan terlalu banyak penelitian atau persiapan yang berlebihan, menyadari bahwa ide-ide inovatif sering kali muncul dari kesediaan untuk menentang pengetahuan konvensional dan mengambil risiko. Abaikan para pengkritik dan fokuslah untuk mencari jalan Anda sendiri, sesuai dengan petuah Lao Tzu: " Terlalu peduli dengan pendapat orang lain, maka Anda akan terpenjara." Menjelajahi Era Informasi: Menyikapi Skeptisisme dan Individualitas Di Era Informasi saat ini, kita sering kali secara pasif mengonsumsi apa yang kita anggap sebagai fakta tanpa mempertanyakan keabsahannya, mengamini keyakinan dan cerita tanpa penelitian lebih lanjut. Dalam dunia yang penuh dengan informasi yang salah secara instan, menumbuhkan sikap skeptis sangatlah penting untuk membedakan kebenaran dan kesesatan. Merangkul skeptisisme tidak hanya menumbuhkan pemikiran kritis tetapi juga membuat kita melihat perspektif yang beragam, mempertanyakan ruang yang dibuat oleh algoritme konten. Meskipun sangatlah menarik untuk mencari bimbingan dari para tokoh terkemuka, sangat penting untuk mempertahankan pandangan yang tajam, dengan menyadari bahwa persona publik sering kali menampilkan versi yang telah dikurasi dari kehidupan mereka. Mengakui bahwa narasi orang lain tidak sepenuhnya benar, baik itu influencer, penulis, maupun pengusaha, menggarisbawahi pentingnya mencari perspektif yang beragam dan melihat relevansinya dengan keadaan unik seseorang. Selain itu, sangat penting untuk diingat bahwa kisah sukses hanya mewakili sebagian kecil dari pengalaman individu, dan meniru secara membabi buta cara orang lain mungkin tidak memberikan hasil yang sama. Daripada mengikuti secara membabi buta saran atau pencapaian orang lain, seseorang harus terlibat secara kritis, mengevaluasi wawasan dalam konteks kehidupan mereka sendiri untuk menentukan penerapan dan kemanjurannya. Pada akhirnya, menavigasi kompleksitas kehidupan menuntut pendekatan bernuansa yang memprioritaskan pencarian, keragaman pemikiran, dan introspeksi daripada kepatuhan mutlak pada otoritas yang dipersepsikan atau paradigma kesuksesan. Menerima Perubahan: Menghadapi Ketidakpastian Hidup "Apakah ini akan membantu?" Tiga kata singkat yang memiliki makna mendalam dalam menghadapi ketidakpastian hidup. Baik berkutat pada penyesalan di masa lalu, khawatir akan ancaman bencana, atau mencari ketenangan dengan meminta nasihat dari profesional, memikirkan hasil yang bersifat dugaan hanya akan membuang-buang waktu dan energi yang berharga. Mewujudkan transformasi pribadi berarti melepaskan ekspektasi yang tidak realistis terhadap masa depan dan mengakui bahwa perubahan tidak dapat dihindari. Mencoba untuk mengatur hidup kita secara saklek sering kali berujung pada kekecewaan, karena keadaan yang tidak terduga dan pengaruh eksternal mempengaruhi perjalanan kita dengan cara yang tidak terduga. Seperti halnya ngengat lada di Inggris yang beradaptasi dengan perubahan lingkungan selama Revolusi Industri, kehidupan kita juga terus berevolusi, menantang kita untuk menerima ketidakpastian dan mengenali potensi pertumbuhan. Melepaskan identitas dan ekspektasi masyarakat yang sudah melekat bisa menjadi hal yang menakutkan, saat kita menghadapi ketidaknyamanan dalam melepaskan diri kita yang lama untuk membuka jalan bagi kemungkinan-kemungkinan baru. Seperti metamorfosis ulat menjadi kupu-kupu, mewujudkan sepenuhnya potensi kita mengharuskan kita untuk melepaskan identitas lama dan menerima kemungkinan tak terbatas dari diri kita yang otentik, tanpa terbebani oleh ekspektasi masyarakat atau ketakutan akan penghakiman. Ringkasan Setiap individu memiliki kejeniusan yang terpendam, namun sering kali tidak disadari atau terabaikan. Melalui introspeksi dan eksplorasi mendalam terhadap kehidupan, nilai, dan keputusan seseorang, transformasi mendalam menanti, yang mengarah pada lahirnya jati diri yang otentik. Perjalanan ini melibatkan upaya mendengarkan dengan penuh kesadaran hati nurani, melepaskan diri dari ekspektasi masyarakat dan pengaruh eksternal. Dengan menjalani proses penemuan diri ini, setiap orang dapat membuka keunikannya dan terhubung dengan dunia dengan cara yang lebih bermakna dan berdampak. Melalui perjalanan introspektif inilah esensi sejati dari kejeniusan seseorang terungkap, sehingga memungkinkan individu untuk menjalani hidup dengan penuh otentisitas dan sesini dengan tujuan hidup.

  • A Return to Love

    Oleh Marianne Williamson Refleksi Prinsip Jalannya Keajaiban Marianne Williamson menyerukan untuk menerima konsep cinta yang ada di mana-mana dan tanpa syarat, yang sering disebut sebagai Tuhan, sebagai kekuatan pemandu untuk kehidupan yang lebih bermakna. Ideologi ini melampaui ikatan dengan agama tertentu, dengan mengacu pada kesadaran kolektif seperti yang diteorikan oleh Carl Jung dan para filsuf lainnya. Esensinya terletak pada penyerahan diri kepada kekuatan yang lebih tinggi yang bersifat non-denominasi, yang memberikan kemerdekaan dan sukacita yang mendalam, yang menawarkan jalan menuju pengalaman hidup yang lebih bermakna. Memutus Belenggu Ketakutan Sebuah kebenaran universal bahwa dunia ini penuh dengan kesulitan. Entah berasal dari penyakit, kematian, atau beban rasa bersalah dan kecemasan, semua penderitaan ini berakar pada satu akar yang sama: ketakutan. Sayangnya, norma-norma masyarakat, terutama yang lazim di budaya Barat, menanamkan rasa takut sebagai prinsip dasar sejak usia dini. Indoktrinasi ini dimulai di sekolah, di mana penekanan pada pencapaian akademis sering kali mengalahkan nilai rasa kasih sayang dan persahabatan. Para siswa, yang dinilai berdasarkan nilai dan bersaing satu sama lain, menginternalisasi rasa takut dan daya saing sebagai sifat yang melekat. Setelah lulus dari sekolah, mentalitas ini terus berlanjut, menyebar ke dalam ekonomi yang digerakkan oleh rasa takut, di mana setiap orang berlomba-lomba untuk mendapatkan kesempatan yang langka dan keamanan finansial. Ketakutan menjadi siklus yang berbahaya, diperburuk oleh etos individualistis yang lazim yang menganggap kebaikan sebagai sesuatu yang naif dan rentan. Dengan peringatan akan bahaya keterbukaan dan kepercayaan, kita membangun benteng emosional, yang menghambat kapasitas kita untuk menjalin hubungan platonis dan romantis. Bahkan interaksi biasa pun diwarnai dengan kekhawatiran, dipicu oleh rentetan berita yang mengkhawatirkan dan kisah-kisah yang penuh dengan peringatan. Namun, di tengah-tengah suasana kekhawatiran yang meluas ini, terdapat potensi untuk meraih kebebasan. Dengan melawan cengkeraman rasa takut pada kesadaran kita, kita dapat melampaui batasan-batasannya dan membuka jalan menuju masa depan yang terbebas dari pengaruhnya yang menakutkan. Menyelami Sesuatu yang Tak Terbatas: Cinta sebagai Esensi Universal Terlepas dari upaya untuk menyamarkannya, kebenaran mendasar dari eksistensi mengungkapkan bahwa cinta melingkupi kita dalam setiap aspek kehidupan, membentuk samudra luas yang saling terhubung. Di berbagai budaya dan sepanjang sejarah, banyak sekali nama yang diberikan kepada cinta yang tak terbatas ini, yang sering disebut sebagai Tuhan. Esensi universal ini, seperti yang diungkapkan oleh psikolog terkemuka Carl Jung melalui konsep ketidaksadaran kolektif, menggarisbawahi adanya kesatuan yang melekat pada umat manusia terlepas dari ilusi keterpisahan yang diciptakan oleh wujud fisik kita. Dianalogikan seperti tetesan air di lautan atau butiran pasir di pantai, setiap orang hanyalah komponen integral dari keseluruhan yang lebih besar, mirip dengan satu kesadaran kolektif. Meskipun beberapa orang mungkin menafsirkan hubungan yang menyeluruh ini melalui sudut pandang agama tertentu, namun esensinya tetap identik dengan cinta, melampaui batasan-batasan bahasa. Meskipun istilah "Tuhan" mungkin menimbulkan ketidaknyamanan karena konotasi religiusnya, memahami konsep ini hanya membutuhkan pengakuan akan kehadiran cinta yang maha kuasa. Pada akhirnya, terlepas dari apapun istilahnya, realisasi yang paling penting terletak pada penyelarasan diri dengan kekuatan yang ada tanpa batas ini, yang memberikan manfaat yang besar melalui penyerahan diri dan keselarasan dengan cinta kasih yang tak terbatas. Melampaui Titik Terendah: Berserah Diri dan Kebangkitan Spiritual Dalam kisah-kisah orang yang berhasil mengatasi kecanduan, ada kesamaan tema yang berulang, yaitu mencapai titik keputusasaan, yang biasa disebut sebagai titik terendah, dan menemukan kedamaian dalam spiritualitas atau kekuatan yang lebih tinggi. Meskipun beberapa orang mungkin menganggap agama sebagai penopang bagi mereka yang lemah, pemahaman yang lebih dalam mengungkapkan bahwa momen penting penyerahan diri ini memungkinkan untuk melepaskan harapan dan ketakutan, menciptakan ruang untuk campur tangan ilahi. Ketika keterbatasan manusia terlampaui, hal ini membuka pintu menuju transformasi yang ajaib, mengakui supremasi kesadaran universal, yang sering disamakan dengan Tuhan. Berserah diri pada kekuatan yang mahakuasa ini menandakan mempercayakan nasib seseorang pada kekuatan yang lebih besar, melepaskan perjuangan dan menerima jaminan bimbingan ilahi. Di tengah cobaan hidup, berserah diri kepada Tuhan memberikan perasaan tenang, memungkinkan pikiran untuk rehat dan dibimbing oleh kebijaksanaan yang lebih tinggi. Perjalanan ini terbagi dalam dua tahap: pertama, mencapai kondisi kejernihan mental yang mirip dengan konsep Zen Buddhisme tentang pemikiran pemula, yang dapat menerima kebenaran universal; dan kedua, melalui doa dan penyerahan diri, mengundang bimbingan ilahi untuk menerangi jalan hidup. Panggilan Ilahi: Menemukan Tujuan Melampaui Ego dalam Perjalanan Karier Dalam masyarakat modern, banyak orang bergulat dengan perasaan tidak memiliki tujuan dan ketidakpuasan dalam kehidupan profesional mereka. Kegalauan eksistensial ini sering kali berasal dari dominasi ego, yang mendorong seseorang untuk mengambil keputusan yang salah arah dan menciptakan rasa keterpisahan dan pembelaan diri. Berakar pada dorongan naluri mengejar status dan kekuasaan, ego dapat menyesatkan, menjanjikan kesuksesan namun gagal memberikan kepuasan sejati. Namun, kepuasan sejati terletak pada keselarasan dengan tujuan ilahi seseorang, yang dibimbing oleh kekuatan yang lebih tinggi. Setiap orang berbagi dalam misi suci untuk memperkaya dunia, sebuah jalur karier yang digariskan oleh Tuhan. Perjalanan ini mungkin tidak berlangsung secara linier, mencakup beragam peran yang berfungsi sebagai pengalaman belajar yang tak ternilai. Kesuksesan dan kebahagiaan menanti mereka yang dengan sungguh-sungguh melepaskan aspirasi yang didorong oleh ego dan norma-norma masyarakat, dan berserah diri pada bimbingan Ilahi. Menyadari kesucian yang melekat pada setiap panggilan adalah yang terpenting, karena bahkan pekerjaan yang tampak biasa pun dapat dijiwai dengan tujuan yang mendalam. Contoh dari pengalaman penulis saat bekerja sebagai pelayan koktail, yang menyoroti potensi transformatif dari pekerjaan apa pun jika didekati dengan pola pikir pelayanan dan kasih sayang. Dengan Tuhan sebagai kompas, kemajuan karier tidak lagi mengejar penghargaan, tetapi merupakan manifestasi dari kebaikan dan kebajikan yang tulus, yang pada akhirnya dihargai di atas segalanya di mata pemberi kerja. Perspektif Ilahi: Menemukan Kedamaian Melalui Penyesuaian Sikap Pentingnya sikap seseorang sangat penting, terutama dalam hal bagaimana sikap tersebut membentuk interaksi kita dengan orang lain dan pada akhirnya mempengaruhi kesejahteraan kita secara keseluruhan. Sebagian besar tantangan hidup berasal dari cara pandang dan respons kita terhadap orang-orang di sekitar kita, baik itu teman, keluarga, atau kekasih. Namun, dengan melepaskan beban prasangka dan kebencian serta mempercayakannya kepada kekuatan yang lebih tinggi, yaitu Tuhan, rasa damai dan kelegaan yang mendalam dapat diperoleh. Ketika dihadapkan pada kesulitan, seseorang dapat memulai perubahan ini dengan merenungkan, "Apa yang akan Tuhan lakukan?" Pergulatan pribadi penulis dengan hubungan yang tidak harmonis dengan ibunya menjadi contoh yang menyentuh. Di tengah-tengah ketegangan liburan di Eropa, sebuah momen pencerahan muncul di Lapangan Santo Markus di Venesia, saat ia memilih untuk melihat ibunya melalui kaca mata cinta dan kasih sayang ilahi. Mengakui kebaikan yang melekat pada orang lain, bahkan pada saat terluka atau dikhianati, memberikan jalan menuju ketenangan batin. Meskipun respons naluriah terhadap pengkhianatan mungkin berupa kebencian dan kepahitan, merengkuh perspektif yang dipandu oleh cinta ilahi memungkinkan terpeliharanya kasih sayang dan pemaafan yang tulus, mendorong penyembuhan dan pertumbuhan. Melalui doa dan penyerahan diri, seseorang dapat menemukan kekuatan untuk memandang orang lain sebagai orang yang layak mendapatkan kebahagiaan, melampaui cobaan yang paling berat sekalipun. Jalan Menuju Pengampunan: Penerimaan pada Saat Ini Melepaskan emosi negatif dan menumbuhkan pengampunan dapat menjadi hal yang sangat sulit, terutama ketika kita terluka karena tindakan orang lain seperti kebohongan, kritik, atau pengkhianatan. Namun, terdapat langkah-langkah praktis untuk memfasilitasi proses ini, seperti memberikan kebaikan kepada mereka yang telah menyakiti kita. Penulis menceritakan sebuah pertemuan dengan seorang pria yang terbebani oleh kebencian terhadap ayahnya karena tidak pernah menerima hadiah sebagai seorang anak. Menyadari kebutuhan akan pemulihan, penulis menasihatinya untuk memutus siklus kebencian dengan memulai tindakan kemurahan hati terhadap ayahnya. Dengan memberikan pengampunan, seseorang melampaui peran sebagai korban dan mengembalikan kendali atas kesejahteraan emosional mereka. Selain itu, memahami bahwa keluhan masa lalu dan kecemasan di masa depan tidak kekal menggarisbawahi pentingnya hidup di saat ini. Melalui praktik-praktik seperti meditasi dan doa, seseorang dapat terhubung kembali dengan kesederhanaan hidup yang mendalam, melepaskan beban luka masa lalu dan menerima kemungkinan-kemungkinan yang tak terbatas di masa kini. Dengan mengambil inspirasi dari kegembiraan dan keingintahuan anak-anak yang tiada batas, seseorang dapat memperoleh kembali rasa keajaiban dan antusiasme untuk hidup, tanpa terbebani oleh belenggu masa lalu. Dengan memupuk sikap keterbukaan dan keingintahuan, setiap momen menjadi kesempatan untuk pembaruan dan pertumbuhan, memungkinkan kembalinya semangat hidup di masa kini. Memutus Siklus: Menumbuhkan Empati untuk Penyembuhan dan Transformasi Perjalanan menuju kehidupan yang lebih bahagia jarang sekali berjalan mulus, terutama bagi seseorang yang mengalami masa kecil yang berat, karena pengalaman-pengalaman tersebut sering kali terngiang di sepanjang hidupnya. Memahami dampak mendalam dari trauma masa lalu terhadap perilaku sangatlah penting, terutama ketika berinteraksi dengan mereka yang pernah menghadapi kesulitan. Alih-alih bereaksi secara defensif terhadap hal-hal kecil yang dirasakan, menumbuhkan empati dan pemahaman dapat memutus siklus kesedihan, seperti yang dibuktikan dengan tidak efektifnya pendekatan hukuman dalam sistem penjara di Amerika Serikat. Dengan mempertahankan trauma dan bukannya mengatasi akar penyebabnya, sistem seperti itu secara tidak sengaja berkontribusi pada keberlangsungan kejahatan. Oleh karena itu, keharusan untuk menumbuhkan empati dan pemahaman, memberikan jalan menuju rehabilitasi yang sesungguhnya dan pengurangan kejahatan. Memberdayakan seseorang untuk membebaskan diri dari belenggu masa lalunya membutuhkan komitmen bersama untuk menumbuhkan budaya empati dan kasih sayang. Pertemuan penulis dengan seorang wanita yang terlihat angkuh di sebuah salon menjadi ilustrasi yang menyentuh tentang kekuatan transformatif ini. Dengan memohon bimbingan ilahi dan mendekati situasi tersebut dengan hati yang terbuka, penulis menemukan rasa sakit dan kerentanan yang mendasari wanita tersebut, melampaui penilaian awal untuk memberikan pemahaman dan dukungan. Menerima perspektif yang dilandasi oleh cinta dan empati tidak hanya bermanfaat bagi orang lain, tetapi juga memperkaya rasa kesejahteraan diri sendiri. Melalui perspektif welas asih, seseorang dapat menjalani interaksi interpersonal dengan penuh kasih sayang dan pengertian, sehingga dapat membantu proses penyembuhan dan keterhubungan. Ringkasan Merangkul cinta dan mengakui keterhubungan kita adalah kunci menuju masa depan yang lebih cerah bagi umat manusia. Kekuatan transformatif ini, yang dapat diakses oleh semua orang tanpa memandang afiliasi agama, mengundang kita untuk menyerahkan diri kita pada tuntunannya. Dengan menyelaraskan diri dengan kekuatan yang lebih tinggi ini, entah itu disebut sebagai cinta atau Tuhan, setiap orang dapat menemukan kembali pemenuhan yang mendalam dan kebahagiaan sejati dalam hidup mereka. Membebaskan diri dari belenggu ketakutan dan merangkul kesatuan semua makhluk memungkinkan kita untuk memanfaatkan potensi cinta kasih yang tak terbatas, kekuatan yang paling kuat yang pernah ada.

  • The High 5 Habits

    Oleh Mel Robbins Saatnya Menghibur Diri Sendiri Coba renungkan pagi hari Anda: terlepas dari rasa kantuk yang menyelimuti, apa yang Anda rasakan? Apakah Anda penuh dengan energi dan pikiran yang positif, siap untuk menghadapi hari? Kemungkinan besar, Anda dipenuhi dengan rasa enggan dan khawatir akan tugas yang menanti. Tapi bagaimana jika ada solusi yang mudah untuk mengubah pagi hari Anda dan, lebih jauh lagi, seluruh pandangan hidup Anda? Cobalah High 5 Habit, sebuah praktik sederhana namun ampuh yang bisa diterapkan dalam rutinitas Anda hari ini. Kebiasaan ini memiliki potensi untuk tidak hanya meningkatkan kualitas pagi Anda, tapi juga menumbuhkan rasa optimisme dan semangat sepanjang hari. Refleksi Pagi: Menanamkan Afirmasi Diri dengan Kebiasaan Tos Ketika Anda berdiri di depan cermin setiap pagi, dengan sikat gigi di tangan, pikiran apa yang terlintas di benak Anda tentang sosok di hadapan Anda? Apakah Anda memuji diri sendiri atas apa yang telah Anda lakukan, merayakan pencapaian Anda dan mengagumi kelebihan tubuh Anda? Atau, seperti kebanyakan orang, apakah Anda justru larut dalam mengkritik diri sendiri, mengamati setiap kekurangan dan ketidaksempurnaan? Mel Robbins, sang penulis, pernah berada di sisi negatif ini, yang terbiasa mengamati penampilannya dan mengkhawatirkan hari-hari yang akan datang. Namun, perubahan penting terjadi pada suatu pagi ketika dia memutuskan untuk mematahkan pola ini dengan melakukan tos di depan cermin. Awalnya merasa skeptis, Robbins kemudian menemukan bahwa gerakan sederhana ini memiliki dampak yang besar pada persepsi dirinya. Hal ini menjadi ritual harian, yang mendorongnya untuk mempertimbangkan kembali cara dia memperlakukan dirinya sendiri. Daripada memilih untuk menyerah pada hal-hal negatif, Robbins mulai menerima kasih sayang dan dorongan dari dalam diri sendiri. Saat Anda berdiri di depan cermin esok pagi, ingatlah pilihan ini: berkutat pada kekurangan atau merayakan dan menyemangati diri sendiri dengan tos! Bab 2 Saat mengingat tentang tos, kita sering kali mengingat momen-momen perayaan dan dukungan, baik dari pencapaian masa kecil atau memberi selamat kepada teman atas pencapaiannya. Bagi Mel Robbins, makna tos terasa nyata saat mengikuti maraton di New York City pada tahun 2001, meskipun kelelahan dan lecet-lecet, semangat dari orang-orang yang tidak dikenalnya yang ikut berpartisipasi dalam perlombaan, khususnya melalui tos, mendorongnya untuk terus maju. Studi ilmiah memperkuat dampak tos terhadap motivasi, dengan penelitian yang menunjukkan bahwa tos melebihi pujian verbal dalam meningkatkan kegigihan dan kepuasan. Selain itu, penelitian oleh neurobic menunjukkan bahwa tos sendiri dapat mengubah sirkuit otak, meningkatkan penerimaan terhadap afirmasi positif dan pengalaman baru. Dengan memasukkan gerakan sederhana namun kuat ini ke dalam rutinitas sehari-hari, seperti ritual bercermin di pagi hari, setiap orang dapat memanfaatkan potensi transformatifnya, menumbuhkan kepercayaan diri, ketahanan, dan plastisitas saraf. Jadi, mengapa tidak mencobanya sendiri? Berkomitmenlah untuk melakukan tos pada cermin Anda selama lima hari, dan amati perubahan positif dalam pola pikir dan motivasi Anda. Memutus Siklus: Dari Keraguan Diri Menjadi Belas Kasih Pada Diri Mel Robbins, yang kini menjadi motivator yang terkenal, pernah mengalami pergulatan dengan keraguan diri dan rasa takut di awal kehidupannya, terutama saat masih menjadi mahasiswa fakultas hukum. Meskipun mendapatkan pekerjaan magang yang bergengsi, seperti salah satunya di kantor jaksa agung di Grand Rapids, Michigan, Robbins mendapati dirinya dilanda pikiran negatif yang berlebihan. Ditugaskan untuk mengerjakan sebuah proyek tentang tindak kriminal, ia menyerah pada rasa takut akan kegagalan, meninggalkan tugas tersebut dan meninggalkan pekerjaannya tanpa pemberitahuan. Pola sabotase diri ini terus berlanjut, seperti yang terlihat dalam pengunduran dirinya dari kesempatan lain di sebuah firma hukum di New Mexico. Kejadian-kejadian ini menggambarkan dampak destruktif dari persepsi diri yang negatif terhadap perilaku dan kesempatan. Namun, perjalanan Robbins menyoroti kekuatan transformatif dari cinta kasih dan resiliensi diri. Melalui terapi dan refleksi diri, ia belajar untuk membebaskan diri dari siklus kritik dan keraguan diri, menyadari pentingnya memelihara dialog batin yang positif dan suportif. Pada akhirnya, pengalamannya menggarisbawahi hubungan penting antara kepercayaan diri dan pertumbuhan pribadi, menekankan pentingnya memupuk kebiasaan yang menumbuhkan semangat diri, seperti tindakan sederhana namun berdampak besar untuk melakukan tos pada diri sendiri. Saringan Mental: Membersihkan Filter Pikiran Anda untuk Selalu Positifitas Ketika Anda memasukkan pakaian ke dalam mesin pengering, sudah menjadi kebiasaan untuk membersihkan saringan untuk memastikannya berfungsi dengan baik. Demikian pula, pikiran Anda memiliki filternya sendiri yang disebut Reticular Activating System (RAS), yang menyaring informasi, sehingga hanya bagian yang paling relevan saja yang dapat masuk ke dalam pikiran sadar Anda. Sama seperti mengabaikan filter yang dapat menghambat efisiensi pengering, menyimpan pikiran negatif dapat menyumbat RAS Anda, menghalangi kemampuan Anda untuk fokus pada hal positif. Penumpukan pikiran negatif ini dapat berasal dari penolakan, kemunduran, atau penghinaan di masa lalu, yang mengaburkan persepsi Anda dan menghambat kemajuan, seperti yang terjadi pada Robbins dalam karier hukumnya. Namun, Kebiasaan Tos dan teknik penerimaan diri lainnya bertindak sebagai penghilang kotoran mental, membersihkan hal-hal negatif dan memungkinkan hal positif untuk bersinar. Dengan secara sadar mencari dan merayakan aspek-aspek positif dalam hidup Anda, Anda dapat melatih RAS untuk memprioritaskannya, sehingga membuka jalan bagi pandangan yang lebih optimis. Pergeseran pola pikir ini tidak hanya menguatkan Anda untuk mengendalikan filter mental Anda, tetapi juga membuka pintu menuju peluang baru untuk pertumbuhan dan kebahagiaan Anda. Mengubah Pola Pikir: Kekuatan Interupsi, Mantra, dan Tindaka Pada saat ini, mungkin muncul keraguan mengenai keefektifan dari praktik yang tampaknya sederhana seperti tos dengan diri sendiri. Keraguan serupa juga dirasakan oleh putri Mel Robbins saat mengetahui rutinitas baru ibunya. Bagaimana mungkin gerakan sederhana seperti itu dapat memulai perubahan substansial dalam suasana hati dan persepsi diri? Robbins menjawab keraguan ini dengan menyoroti konsep perhatian selektif - fenomena di mana hal-hal yang menjadi fokus seseorang akan muncul lebih sering dalam kehidupan sehari-hari. Melalui Kebiasaan Tos, individu mulai menyadari adanya peningkatan kepositifan di sekitar mereka. Intinya adalah menginterupsi pola pikir yang sudah mengakar, menggunakan mantra-mantra yang menguatkan, dan mewujudkan citra diri yang diinginkan. Pertama, menghentikan pikiran negatif berfungsi untuk melatih kembali Sistem Pengaktifan Retikuler (RAS) untuk mengabaikan pola-pola yang merugikan. Dengan secara sadar mengalihkan perhatian dari kritik dan keraguan diri, individu membuka jalan bagi suasana mental yang lebih positif. Selanjutnya, memilih mantra yang beresonansi dengan benar dan positif akan memperkuat pola pikir yang diinginkan. Mantra ini bertindak sebagai prinsip panduan, mengarahkan pikiran ke arah pemberdayaan diri dan pertumbuhan. Terakhir, mewujudkan kepribadian yang diimpikan melalui tindakan akan memperkuat keyakinan yang baru diadopsi. Tindakan yang selaras dengan citra diri yang diinginkan memberikan bukti nyata pada pikiran, memperkuat kebenaran mantra yang dipilih. Singkatnya, potensi transformatif dari menghentikan pikiran negatif, menerapkan mantra yang memberdayakan, dan mewujudkan sifat-sifat yang diinginkan menawarkan pendekatan yang komprehensif untuk membentuk kembali pola pikir dan mendorong pertumbuhan pribadi. Dari Permohonan Maaf Menjadi Ucapan Terima Kasih: Mengubah Hubungan Seberapa sering Anda mendapati diri Anda mengucapkan permintaan maaf? Bagi banyak orang, hal ini telah menjadi refleks yang tertanam dalam interaksi sehari-hari. Namun, di balik kebiasaan yang tampaknya sederhana ini, terdapat masalah yang lebih dalam - rasa bersalah yang berlebihan yang dapat menghalangi kepuasan pribadi. Hidup secara otentik berarti menerima kekecewaan sesekali dan menerima rasa saling membutuhkan. Daripada hanya meminta maaf, mengungkapkan rasa terima kasih dapat memupuk hubungan yang lebih bermakna. Dengan mengganti permintaan maaf dengan rasa terima kasih, seseorang tidak hanya mengangkat orang lain tetapi juga menegaskan nilai dan kebutuhan mereka sendiri tanpa rasa bersalah. Rasa terima kasih, tidak seperti permintaan maaf, mengakui kemurahan hati tanpa mengalihkan fokus pada diri sendiri. Selain itu, permintaan maaf yang terus menerus bahkan dapat mengganggu orang-orang di sekitar, menutupi penghargaan yang tulus. Menumbuhkan pola pikir rasa syukur tidak hanya meningkatkan hubungan, tetapi juga memupuk rasa menghargai diri sendiri dan otentisitas. Alih-alih meminta maaf atas keberadaan, menerima rasa syukur akan membuka jalan untuk cara hidup yang lebih memuaskan dan berdaya. Pada intinya, rasa syukur dan tos menjadi sesuatu yang identik, melambangkan pergeseran ke arah pandangan hidup yang lebih positif dan penuh penghargaan. Ringkasan Merangkul tindakan sederhana seperti melakukan tos pada diri sendiri setiap pagi memiliki potensi untuk mendorong hal positif yang signifikan dalam hidup Anda. Gerakan ini, yang berakar pada afirmasi diri dan didukung oleh bukti ilmiah, berfungsi sebagai landasan untuk perubahan transformatif. Untuk sepenuhnya memanfaatkan potensi dari High Five Habit, lengkapi ritual ini dengan langkah-langkah yang terencana untuk mengubah pola pikir Anda. Latihlah pikiran Anda untuk memperkuat hal-hal positif, mengadopsi perilaku yang selaras dengan citra diri yang Anda inginkan, dan mengganti permintaan maaf dengan ungkapan terima kasih kepada orang lain. Dengan mengintegrasikan praktik-praktik ini ke dalam rutinitas harian Anda, Anda membuka jalan untuk pertumbuhan dan pemberdayaan pribadi yang mendalam.

bottom of page